Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan. Korupsi sama bahayanya dengan terorisme. Sepantasnyalah kalau pelaku korupsi dihukum seberat-beratnya. Dukung hukuman mati bagi koruptor!!!
Sudah menjadi fitroh dari manusia untuk mengekspresikan diri, meluapkan emosi dari apa yang dia rasa. Akan sangat menyakitkan jikalau apa yang kita rasakan tidak bisa tersampaikan. Mungkin itulah yang kita rasa sekarang ini. Betapa tidak, setiap hari kita dipertontonkan dengan dagelan politik ala parpol beserta cecungus-cesungus busuk itu. Seolah-olah mereka yang sering muncul di media itu mewakili rakyat Indonesia sepenuhnya. Tak kalah hebohnya, sebagian media yang menjadi alat politik tokoh tertentu ikut pemprovokasi dan memanaskan suasana. Ya, diakui atau tidak sebagian dari media independensinya perlu diragukan. Media tidak lagi obyektif dalam menyampaikan berita. Media menjadi alat politik, sebagai alat pencitraan dan juga sebagai alat untuk membunuh karakter lawan.
Sebagai warga negara, warga masyarakat biasa tentunya kita merasa turut prihatin dengan kondisi bangsa kita. Tapi apalah daya kita ini, warga negara biasa tanpa pangkat dan jabatan bisa berbuat banyak untuk negara ini. Sempat terbayang seandainya bisa menjadi manusia super layaknya Goku, Spiderman atupun Batman, pasti sudah ku botakin kepala cecungus-cecungus busuk perusak negara ini. Sempat juga terbayang bagaimana mengubah bangsa ini ke arah lebih baik dengan menghilangkan satu generasi bangsa ini. Biarlah anak-anak SD yang memimpin bangsa ini, yang hati dan fikirannya masih bersih, biarlah anak-anak TK yang menjadi anggota DPR yang belum terinfeksi kebusukan-kebuskuan anggota DPR sekarang ini. Toh, kata Alm. Gusdur, anggota DPR sekarang ini tidak lebih baik dari anak-anak TK.
Tulisan ini memang tidak penting untuk dibaca, tulisan ini hanya media bagi saya (penulis) menuangkan rasa marah, jengkel, muak dan sebagainya yang campur aduk jadi satu melihat kondisi bangsa ini. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mendiskreditkan siapapun ataupun golongan apapun dalam tulisan ini. Penulis bukan simpatisan dari partai tertentu ataupun dari ormas tertentu. Penulis hanyalah warga negara biasa yang ingin mengungkapkan apa yang dia rasa. Karena hanya dengan menulis ini penulis bisa menyampaikan apa yang tidak bisa penulis sampaikan.
Satu kata penutup dari penulis : LEGA... (isoh muring-muring)
Sebagai warga negara, warga masyarakat biasa tentunya kita merasa turut prihatin dengan kondisi bangsa kita. Tapi apalah daya kita ini, warga negara biasa tanpa pangkat dan jabatan bisa berbuat banyak untuk negara ini. Sempat terbayang seandainya bisa menjadi manusia super layaknya Goku, Spiderman atupun Batman, pasti sudah ku botakin kepala cecungus-cecungus busuk perusak negara ini. Sempat juga terbayang bagaimana mengubah bangsa ini ke arah lebih baik dengan menghilangkan satu generasi bangsa ini. Biarlah anak-anak SD yang memimpin bangsa ini, yang hati dan fikirannya masih bersih, biarlah anak-anak TK yang menjadi anggota DPR yang belum terinfeksi kebusukan-kebuskuan anggota DPR sekarang ini. Toh, kata Alm. Gusdur, anggota DPR sekarang ini tidak lebih baik dari anak-anak TK.
Tulisan ini memang tidak penting untuk dibaca, tulisan ini hanya media bagi saya (penulis) menuangkan rasa marah, jengkel, muak dan sebagainya yang campur aduk jadi satu melihat kondisi bangsa ini. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mendiskreditkan siapapun ataupun golongan apapun dalam tulisan ini. Penulis bukan simpatisan dari partai tertentu ataupun dari ormas tertentu. Penulis hanyalah warga negara biasa yang ingin mengungkapkan apa yang dia rasa. Karena hanya dengan menulis ini penulis bisa menyampaikan apa yang tidak bisa penulis sampaikan.
Satu kata penutup dari penulis : LEGA... (isoh muring-muring)
Hai sahabat blogger semua...
Jika sahabat blogger merasa artikel ini bermanfaat untuk sobat
Silahkan berlangganan artikel via email!
0 comments:
Post a Comment