5/21/2008

    Makhluk Tuhan Yang Paling “Seksi…si…si…”

    Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan. Korupsi sama bahayanya dengan terorisme. Sepantasnyalah kalau pelaku korupsi dihukum seberat-beratnya. Dukung hukuman mati bagi koruptor!!!
    Makhluk Tuhan Yang Paling Seksi…si…si… di sini, adalah makhluk Tuhan yang Sempurna karena bisa berintrospeksi, bermotivasi dan berkreasi.
    Semoga ini bisa menjadi pengingat dan pemotivasi diri saya….
    Makhluk Tuhan Yang Paling “Seksi…si…si…”
    Tentu tidak asing kalau mendengar Mulan Jamille menyanyikan hit’s-nya yang berjudul Makhluk Tuhan yang Paling Seksi. Tetapi kalau saya membuat tulisan berjudul Makhluk Tuhan Yang Paling Seksi…si…si…, tentu banyak yang bertanya. Kira-kira apa yang akan diulas.

    Dalam syair lagu Mulan, seksi di sana mengandung pengertian kondisi fisik seseorang yang menggoda dan menarik perhatian. Adanya kesan, orang yang banyak digandrungi dan dielu-elukan adalah seorang yang rupawan, seksi, berpenampilan menarik, atletis, berkulit putih, dsb. Apakah orang selalu dinilai hanya dari segi fisik dan penampilan saja? Tentu tidak! Banyak hal yang membuat seseorang mempunyai nilai lebih dibandingkan sekedar fisik dan penampilan.
    Makhluk Tuhan Yang Paling Seksi…si…si… di sini, adalah makhluk Tuhan yang Sempurna karena bisa berintrospeksi, bermotivasi dan berkreasi. Kita semua adalah makhluk yang paling seksi..si..si, asalkan kita bisa membaca dan mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita.
    Coba bayangkan! Dari awal mula kita diciptakan, kita adalah makhluk terpilih yang didesain sebagai makhluk sempurna. Dalam rahim seorang ibu, dari sekian ratus juta calon manusia yang bersaing memperebutkan sebuah sel telur, kitalah yang terpilih. Terpilih sebagai pemegang amanah menjadi khalifah di bumi Allah ini. Bukan hanya itu saja, kita tercipta dengan desain sangat sempurna. Betapa tidak? Tubuh manusia tersusun atas banyak sel (diperkirakan 100 trilyun sel). Dengan tiap-tiap sel memiliki inti sel (kecuali sel darah merah). Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa di dalam inti sel manusia terdapat 23 pasang kromosom yang tersusun atas basa-basa DNA (DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak). DNA memiliki alphabet basa, yaitu Adenin (A), Citosine (C), Guanin (G), dan Timin (T). Dalam kenyataan, basa-basa DNA tersebut akan saling berpasangan (A dengan T, C dengan G). Mengutip pendapat dari Ari Ginanjar Agustian (2005: 136) mengatakan, “…. Jika DNA dalam setiap tubuh manusia direntangkan, maka panjangnya akan melebihi 600 kali jarak bumi dan matahari!....”. Subhanallah…. Luar…biasa….! Selain itu, kita diberi bentuk yang sempurna dibandingkan makhluk Allah yang lain.
    “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
    (QS At Tiin, 95:4)
    Kita juga dibekali nurani agar kita bisa introspeksi siapa kita ini, dari mana kita, karena kehendak siapa kita ada, apa tujuan kita di dunia ini, dan kemana kita nanti akan kembali. Semuanya itu untuk menuntun kita agar tidak tersesat dalam menjalankan amanah sebagai pemakmur bumi Allah. Dalam penciptaannya, manusia juga dibekali akal, agar kita mampu befikir dengan baik dan bijak; menghasilkan ide-ide yang bermanfaat bagi kemakmuran bersama; serta tumbuh motivasi dalam diri untuk hidup lebih baik dan maju dari sebelumnya. Adanya motivasi dalam diri akan membuat hidup jadi lebih hidup. Seseorang yang menyadari dirinya sebagai makhluk yang telah dibekali kesempurnaan dalam penciptaan, maka akan tumbuh kekuatan sekaligus motivasi yang maha dahsyat. Ary Ginanjar Agustian (2005: 135), Dengan keberanian dan kekuatan yang berlandaskan iman, maka akan tercipta kesejatian diri yang bernilai tinggi. Iman yang telah mengetuk kesadaran jati diri sebagai hamba sekaligus “khalifatullah” itu tidak akan membiarkan peluang berlalu tanpa arti. Dunia adalah asset, amanah, sekaligus ujian yang penuh tantangan menggairahkan bagi setiap mukmin. Dunia adalah wujud pembuktian kualitas diri manusia.
    Upaya pembuktian kualitas diri tersebut, manusia dituntut untuk mampu berkreasi, menghasilkan karya. Karya bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat luas. Jangan sekali-sekali meremehkan diri untuk berkreasi, karena kita telah cukup memiliki modal. Jangan sia-siakan kepercayaan yang telah diamanahkan. Kita dirancang dan diciptakan untuk meraih kemenangan. Berkreasilah dengan tulus, ikhlas, dan jujur. Ingatlah, bahwa kita berkreasi karena Allah, jadikan sebagai ibadah kepada-Nya. Berprestasilah setinggi-tingginya!!! “Bangun kepercayaan dari dalam diri jangan karena penampilan fisik, iman Andalah yang akan memancarkan kharisma diri Anda.”
    Kamulah Makhluk Tuhan Yang Tercipta Yang Paling Seksi…si…si…
    “Bukan titik yang menyebabkan tinta, melainkan tinta yang menyebabkan titik. Bukan cantik yang menyebabkan cinta, melainkan cintalah yang menyebabkan cantik”
    Ary Ginanjar Agustian. 2005. ESQ. Jakarta: Penerbit Arga
    Campbel, Neil A., 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga
    Parlindungan Marpaung. 2006. Setengah Isi Setengah Kosong. Bandung: MQS Publishing

    Written by : AL-ASRA

    Hai sahabat blogger semua...
    Jika sahabat blogger merasa artikel ini bermanfaat untuk sobat
    Silahkan berlangganan artikel via email!

    0 comments:

     

    Al-asra Blog Copyright © 2009 Template Designed by Bie