8/23/2012

    Mempertanyakan Kembali Independensi Media

    Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan. Korupsi sama bahayanya dengan terorisme. Sepantasnyalah kalau pelaku korupsi dihukum seberat-beratnya. Dukung hukuman mati bagi koruptor!!!
    Reformasi tahun 1998 telah membawa perubahan bagi Bangsa Indonesia. Alam demokrasi membawa angin segar untuk kebebasan berpendapat. Seiring dengan kebebasan berpendapat, media pun bermunculan bak jamur di musim penghujan. Apalagi dengan perkembangan dunia internet yang begitu pesat, media pun berkembang sejalan dengan itu.

    Di era reformasi sekarang ini, media diharapkan bisa menjadi instrumen yang fundamental dalam perkebangan bangsa Indonesia kedepannya. Media diharapkan dapat menjadi kontrol sosial terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan ruh reformasi. Untuk mencapai semua itu diperlukan independensi media. Media harus terlepas dari intrik-intrik politik dan kekuasan. Media harus bebas dari campur tangan politik dan kekuasaan. Prinsip-prinsi jurnalistik harus dipengang teguh dalam menyampaikan berita.

    Melihat media yang ada di Indonesia  saat ini, kalau Sutan Botoegana bilang " Ngeri-ngeri sedap". Bagaimana bisa begitu, mari kita tenggok media-media yang ada di Indonesia. Media-media di Indonesia dikuasia oleh beberapa gelintir orang dan meraka adalah elit parpol tertentu. Saya adalah warga negara Indonesia yang Independen. Saya bukan simpatisan partai tertentu. Bukan juga aktif di ormas atau golongan tertentu. Kadang, saya merasakan sesuatu yang aneh dari sebuah pemberitaan. Keberfihakan terhadap golongan tertentu  terasa sekali dalam sebuah pemberitaan. Aroma jual beli pemberitaan juga sering ditemui di media tertentu. Iklan pun kadang dikemas dalam sebuah pemberitaan tanpa kita sadari bahwa kita dipaksa untuk menikmati iklan tersebut. Biasanya iklan-iklan seperti ini banyak untuk urusan pemilu ataupun pilkada.

    Disadari atau tidak, dipungkiri atau tidak, media berberan besar membentuk pola pikir pembacanya. Media bahkan dapat merubah paradigma dan pola pikir seseorang. Maka dari itu kita diharapkan kritis dan harus pandai-pandai memfilter pemberitaan media. Jangan ditelan mentah-mentah pemberitaan yang ada di media. Kita terus berharap kedepannya, mudah-mudahan media di Indonesia dapat lebih baik lagi. Independensinya tetap terjaga. Aturan main ataupun Undang-undang yang mengatur tentang media (pers) dapat direvisi sesuai dengan tuntutan zaman.

    Demikian, Salam,

    Hai sahabat blogger semua...
    Jika sahabat blogger merasa artikel ini bermanfaat untuk sobat
    Silahkan berlangganan artikel via email!

    0 comments:

     

    Al-asra Blog Copyright © 2009 Template Designed by Bie